Mengasah kemandirian anak.
Mengasah kemandirian anak.
Dimasa depan kemandirian adalah bekal utama bagi nak. Anak tidak lagi dapat menggantungkan orang lain atau mem banggakan ijasah yang diraihnya. Kemandirian adalah kecakapan hidup yang dimiliki anaka dalam mengatasi persoalan hidupnya sendiri . karena itu orang tua dan dunia pendidkan sepautunya mengenalkan arti kecakapan pribadi sejak din i.
Keyakinan diri
Keyakinan diri berarti seorang anak yakin atas kondisi dirinya dalam menjalankan tugas.anak tidak ragu –ragu dalam mengambil keputusan karena dirinya percaya bisa mengerjakan.
Biasakanlah anak untuk mencoba sesuatu yang bermanfaat baginya. Jangan pikirkan hasilnya melainkan pengalaman belajarnya itu memiliki arti penting bagi kehidupannya.
Ciptakan suasana tenang dan senang bagi anak dalam menjalaankan tugasnya . Perasaan tenang lebih mengarahkan pada fokusnya pekerjaan. Dengan demikian memungkinkan datngnya keberhasilan.Sebab semakin tergesa –gesa pekerjaan itu dikerjakan semakin lam pekerjaan itu selesai.
Sedang kan kondisi senang akan membuat anak dapat menikmati kesulitan sebagai tantangan untuk menyelesaikannya.Semakin senang anak melakukannya semakin besar hasrat untuk mendalaminya dan semakin kaya pengalaman belajarnya.Learn how to un learn.
Bagaimana jika ,kalah ,gagal dan salah , dialmi anak. Kejadian itu semua adalah bagian dari proses pendewasaan hidup dan memang belum waktunya menang.
Jangan biarkan anak kecewa berkelanjutan. Karena semakin anak melihat kecewaan semakin besar pula kekecewaan terlihat. Ajaklah anak melihat kemungkinan –kemungkinan berhasil.
Jika anda memegang bara maka anda juga harus menahan panas. Demikian juga jika anda menahan keecawaan maka anda akan didera ketakutan.
Pandai mengelola waktui.
Waktu adalah bentuk keadilan Tuhan dalam memberikan kesempatan hidup kepada manusia. Jika anda mau sejenak berpikir dengan waktu yang diberikan sama kepada manusia . Hasil dari penggunaan waktu itu bisa sangat beragam . Ada yang sangat besar kontribusinya bagi kemashalatan umat . Namun justru ada yang menjadi penghancur keberadaan umat. Waktu adalah harta yang paling berharga untuk masa depan seseorang.
Terutama pada anak mengelola waktu secara efektif hampir dapt dipastikan merupakan bentuk dari kebiasaan hidup . Karena itu orang tua perlu melatihkan kebiasaan hidup positip kepada anak. “ Biasakanlah kebaikan itu karena kebaikan itu dengan membiasakannya”.
Mulailah mengajak nak untuk menunaikan kewjiban pribadinya secra tepat waktu; sholat, belajr, tidur, mandi makan dsb.Karena penundaan itu akan dapat melelahkan hatinya apalgi jika kewajibannya itu terlewatkan. Penyesalan datang bukan lantaran tidak mendapat kesempatan . Namun justru karena tidak dapat memanfaatkan kesempatan yang meng hampirinya. Denagn kata lain disipilin mengelola waktu dapat mengantar kepekaan dalam mengeloala kepekaan menagkap peluang.
Waktu adalah modal yng diberikan Tuhan sama kepada semua mahluknya,tinggal bagaimana menggunakannya. Mengembangkan menjadi sebuah keuntungan atau kembali jatuh pada kebangkrutan ?
Ajak anak melihat
1. Bahwa menjalankan tugas kewajibannya itu adalah untuk kepentingan dirinya sendiri bukan untuk kepentungan orang lain.
2. Jika sedang tidak melaksanakan kewajibannya , perhatikan digunakan untuk apa waktu luangnya.
3. Sediakan waktu untuk bersama anak- agar anak mengerti betapa anda sangat mengasihi dan mempedulikan keberadaannya.
Memiliki tanggung jawab.
Tanggung jawab bukan persolaan integritas . Perannya dimasa depan bagi anak memiliki arti penting. Karena tanggung jawab adalah bentuk dari konsekuensi logis yang diterimanya. Terlepas dia mempertanggung jawabkannya atau tidak, tanggung jawab adalah hasil dari setiap putusan sikap.
Hasil putusan sikap itu mempengaruhi kepekaan hati nuraninya, kebenaran , kebaikan , keadilan dan tanggu ng jawab itu sendiri. Setiap orang yang gelisah dengan perbuatan yang dilakukan dan penuh kecemasan jika dipergoki orang . Hanya akan menciptakan neraka bagi kehidupannya sendiri.
Ajarkan anak untuk bisa menjawab dengan benar terhadap tugas –tugas yang dibebankan kepadanya. Selanjutnya ajak nak untuk berani menerima konsekuensi ligis dari keputusannya .
Karena itu sejak dini ajari anak intuk memiliki ketrampilan menagambil keputusan ,decision making skill . Dengan berpikir analisitis misalnya mempertimbangkan benar- salah, baik –buruk , resiko –manfaat , memperhatikan semua faktor , memperhatikan pendapat orang lain dan makna kegiatan itu pada diri sendiri.
Kadang ketidak berhasilan dalam hidup bukan lantaran nasib buruk melainkan karena kurangnya kemauan untuk mencapainya..
Komentar
Posting Komentar