Saatnya Guru Menulis , Relevansi Jurnalisme Sekolah Menengah Pertama dan Kurikulum 2013


Berbagai macam kegiatan sekolah mulai dari proses pembelajaran sampai kegiatan ekstra kulikuler maupun peringatan hari besar merupakan informasi yang menarik untuk disajikan kepada warga sekolah maupun masyarakat pada umumnya. Sehingga msayarakat dapat mengikuti secara berkesinambungan aktivitas pembelajaran dimasing masing sekolah sekaligus dapat menumbuhkan  sense of responsibility untuk terlibat dalam peningkatan mutu pendidikan.

Gempuran beragam  informasi  dalam berbagai media massa   baik media konvensional seperti koran,majalah ,radio dam televisi sampai media internet dengan web maupun microblogging tida dapat terelakkan . Padahal informasi yang diterima masyarakat khususnya peserta didik belum tentu memberikan informasi yang membangun 



Dengan berlakunya Kurikulum 2013 yang  bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Maka dunia tulis –menulis sebagai kegiatan jurnalistik sekolah  merupakan sebuah keharusan yang dimiliki para pendidik dan peserta didik

Dengan menulis seseorang (pendidik dan peserta didik ) dapat mengungkapkan gagasannya ,berpikir logis ,aspiratif ,kreatif ,inovatif eksploratif dan holistik  sebagaimana filosofi Kurikulum 2013 nomor 2 yakni ;

Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa  kini .

Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

Dalam kegiatan jurnalistik sekolah seorang guru dituntut dapat mentransfer berbagai informasi  untuk  dituangkan  dalam tulisan  sehingga dapat meninspirasi siswa untuk memiliki budaya menulis (jurnalistik).Sehingga siswa memiliki kompetensi  penulisan jurnalistik sekolah guna bekal pengembangan diri  baik untuk jejang pendidikan selanjutnya maupun terjun ke masayarakat.Mengingat ketrampilan menulis diera sekarang ini amat dibutuhkan kehadirannya.  Saatnya guru menulis…!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Menjadi Guru Profesional Abad 21 (Tuntutan Kurikulum 2013)

Penyebab siswa tak menghargai gurunya dan solusinya..!

PROPHET LEADERSHIP: PEJABAT AMANAH SOLUSI UMAT