Ketrampilan Emphati Guru SD

“Student needs to understand that frustration and weariness are to be expected when learning new things”. Journal Of Applied  Behavior Analysis,



“Saya nggak bisa bu jangan saya,yang lain saja,nanti kalau gagal bagaimana….!” Seorang siswa kelas IV menolak anjuran gurunya untuk tampil dalam lomba pidato yang diselenggarakan UPTD setempat.Sebagai guru SD tentu dituntut memiliki pengertian dan emphatic untuk membantu anak mengatasi kecemasannya dengan juga menguatkan  hati anak bersangkutan. “saya tahu kamu cemas tapi jangan kuatir ada ibu yang membantumu untuk bisa mengikuti lomba itu,ibu melihat kamu memiliki potensi untuk menjadi juaranya.. ‘

Anak usia SD  sekitar 6-12 tahun memiliki kecakapan intelektual dan emosional tentang sadar akan dirinya sendiri termasuk kompetensinya. Mereka memahami kekurangan dirinya sendiri.Seringkali anak yang kurang percaya diri adalah akibat trauma atau kecewa atas kegagalannya masa lalu. Apalagi jika orang tuanya memperkuat kekecewaan anak itu”kamu kan semestinya ingat kegagalanmu meraih rangking pertama bahkan kamu tidak mampu menjadi lima besar..”


Pada usia SD anak juga memiliki rasa bersalah yang kuat terutama tentang peristiwa peristiwa  dan pengalaman yang tidak menyenangkan baginya.Dalam kasus terburuk bisa saja anak anak mengalami depresi  masa kanak kanak lantaran target atau harapan orang tua yang melampaui batas kemampuannya lantaran mereka berulang ulang ulang  kecewa  dengan diri sendiri dan orang lain.

Apalagi jika orang tua/guru menuntut anak untuk tampil sempurna.Dengan anak dituntut tampil sempurna maka anak akan berusaha  menampilkan pribadi yang palsu guna menyenangkan orang lain. Pada saat kepribadian palsu itu runtuh maka anak akan terus mengkritik dirinya sendiri.Guru yang emphatic dapat mengenali kecenderungan prefeksionis ini dan kemudian bersama siswa mengubahnya menjadi penerimaan diri.

Siswa memerlukan pengertian dan penguatan atas kekecewaan yang dihadapinya.Mereka memerlukan penilaian dan kebijaksanaan gurunya untuk membuatnya menerima diri ,menyadari kompetensinya dan berani mencoba.Bimbinglah siswa  untuk melihat target yang dicapainya masuk akal dengan mengajak nya mengukur diri sendiri atas keterbatasan dan kemampuannya plus ketulusan  anda sebagai guru membantunya mewujudkan cita cita. Rasa Emphati dan Bimbingan guru akan membuat siswa memiliki rasa percaya diri yang dapat menguatkan diri dalam menghadapi kekecewaan di masa depan.

Siswa SD akan menghadapi berbagai realita kehidupan,dari realita fisik (inginnya bisa kuat mengangkat  lemari ),realita intelektual (ingin rangking satu nyatanya ada saja yang kurang),realita emosional (inginnya tidak marah )dan realita social (ingin bersahabat dengan semua teman). Anak anak akan mengadapi berbagai kekecewaan lantaran besarnya harapan dan keinginan yang diimpikannya.

Seorang guru SD  yang memiliki empati diharapkan dapat mengayomi dan menyayangi siswa  seperti anak sendiri,kemauan untuk mendidik dan membimbing siswa untuk mencapai prestasi sesuai kemampuannya tanpa pamrih….!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Menjadi Guru Profesional Abad 21 (Tuntutan Kurikulum 2013)

Penyebab siswa tak menghargai gurunya dan solusinya..!

PROPHET LEADERSHIP: PEJABAT AMANAH SOLUSI UMAT