Hukum Pareto Dalam Pembelajaran.(Psiko -Mark – Teaching )



Pada saat saya berkunjung ke salah satu SDN dikawasan Surabaya Timur,saya mendengar suara seorang guru yang cukup keras terdengar sampai keluar kelas.”masak anak satu kelas begini hanya satu yang bisa ,padahal kan bapak terangkan berulang ulang”. Sambil tersenyum saya melayangkan memori saat kuliah manajemen  program master selepas  menyelesaikan  ilmu psikologi ,seorang Doktor yang menerangkan prinsip Pareto atau Aturan 80/20 dalam bidang manajemen ,utamanya distribusi pendapatan dikelas saya waktu itu .


Pareto lengkapnya  Vilfredo Pareto ,seorang pakar ekonomi dan sosiolog abad 19.Beliau orang yang menemukan rumus Pareto .Bukan itu saja Pareto juga menganalisis masalah ekonomi berdasarkan rumus matematika.Seperti pada akhir tahun 1800 an ,ia mengamati bahwa 80% tanah di Italia dimiliki  oleh hanya 20% penduduk saja,dsb.Saya mencoba mengaitkan dengan pembelajaran di sekolah.seperti contoh diatas bahwa hanya satu anak yang bisa dan memahami pelajaran yang bisa memahami materi yang diterangkan guru adalah contoh kongret berlakunya  Prinsip  Pareto mengingat satu kelas biasanya  berisi 40 orang.  


Hukum 80/20 ini semestinya dapat digunakan sebagai analisa efektifitas kegiatan pembelajaran  mengukur daya serap siswa sebagai dapat sebagai bahan acuan penyusunan  penelitian tindakan kelas.selanjutnya guru dapat mengambil langkah kongrit  untuk mengatasi masalah. Ada beberapa hal yang bisa diterap kan dalam pembelajaran

Pertama  :20% siswa berprestasi bisa meningkatkan semangat  80 % siswa lainnya. Caranya jadikan siswa tersebut sebagai tutor sebaya melalui kelompok kelompok kecil. Yang memungkinkan terjadi interaksi,informasi  & motivasi sesama siswa.

Kedua :20 % dari penggunaan media belajar  dapat meningkat 80 % minat siswa dalam belajar. Karena itu guru harus pandai pandai memilih media belajar sesuai dengan tema materi yang diajarkan.


Ketiga ; 20 % melatih siswa yang memiliki kompetensi minimal  akan menarik perhatian 80% warga sekolah.  Sebab meraka pikir sia sia mendidik anak yang tidak memiliki kompetensi padahal jika anak itu sukses maka akan menjadi pembicaraan.


Keempat :20% guru mengalokasikan waktu untuk mengembangkan diri meningkatkan 80 % kompetensinya. Sayangnya tidak banyak guru yang mau melakukannya.


Kelima : 20 % guru bisa merebut hati siswanya akan membuat 80 % siswa menjadi disiplin . Sebab siswa yang dekat dengan gurunya biasanya hormat dan patuh  sekaligus  me rekomondasi teman teman lainnya untuk mengikuti jejaknya.


Keenam  :20% siswa bermasalah akan menaikkan resiko ketidaktaatan 80 % pada aturan  siswa lainnya. Kerena itu penegakan disiplin harus dilakukan  tanpa pandang bulu.


Ketujuh : 20 % perilaku guru akan menampilkan 80% citra sekolah dimata siswa dan masyarakat.maka pola penyeragaman mental-moral –attitude dan etos kerja  guru  lebih penting dari cuma seragam kerja.



 Saya tidak tahu apakah prinsip  Pareto ini juga diajarkan di LPTK  atau tidak .. ? Tapi ide menggunakan potensi 20 % siswa dan guru akan meningkatkan 80 %  prestasi siswa dan daya saingnya serta citra sekolah..

Komentar

  1. Sabri Rajo Bandaro alat ukur nya apa kank hari yang 20% dan 80% itu? Tolong di jelaskan prinsip pareto itu??
    4 jam yang lalu melalui seluler · Suka

    Kank Hari Santoso
    Terima kasih pak Sabri Rajo Bandaro,sudah menanggapi: Menurut Juran, rasio 80-20 itu menjadi semacam" "patokan"di dalam banyak kasus bisnis.Tidak ada alat ukur pasti hukum ini mengacu pada prinsip "biasanya" .Seperti 80% keuntungan ditentukan oleh 20% produk unggulan yang laku.Dalam kasus sekolah (patokan kasar )misalnya;80% kesan sekolah >negatif ditentukan 20%perilaku guru.maaf jika ada beberapa guru 20% menjelek jelekan nama sekolah kemasyarakat dan sekolah lain.akan banyak wali murid yang percaya...dalam banyak kasus di sekolah swasta ada banyak penurunan jumlah murid yang masuk./terpaksa masuk dengan "catatan".. Pareto memang bukan dan bahkan belum bisa dijadikan alat ukur pasti tapi paling tidak faktor 20% menentukan 80% masalah hampir mirip "karena nila setitik rusak susu sebelangga".catatan saya ini boleh disebut gangguan untuk para pelaku pendidikan apakah sudah mendapatkan hasil 80% dari upaya 20 %kegiatannya menjalankan proses pendidikan..Dan 20 % itu tergantung masing masing perilaku Sistem pendidikan kita spsertinya juga mengacu 80/20 maaf (lagi lagi ngawur ) ...mapel /pembentukan watak siswa dll ujung ujung nya citra sekolah/kabupaten kota hanya ditentukan oleh Ujian Nasional....spertinya kurang dari 20% ya pak hehehe.
    7 menit yang lalu · Suka

    BalasHapus
  2. terimakasih infonya, sedang dalam menerapkan ilmu ini

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Menjadi Guru Profesional Abad 21 (Tuntutan Kurikulum 2013)

Penyebab siswa tak menghargai gurunya dan solusinya..!

PROPHET LEADERSHIP: PEJABAT AMANAH SOLUSI UMAT