Karakter Komunikasi Pembelajaran 1. Efek Komunikasi Alam Bawah Sadar bagi Prestasi Siswa
Karakter Komunikasi Pembelajaran 1.
Efek Komunikasi Alam Bawah Sadar bagi Prestasi Siswa
Membicarakan efek komunikasi pembelajaran didalam kelas terhadap mutu kompetensi siswa seakan tidak ada habisnya. Apalagi jika diukur dari kualitas mutu output.Sampai suatu saat ketika saya mendengar dari seorang guru peserta seminar mengatakan “habis mutu input dan lingkungan masyarakatnya begitu sih …”.nah kalau sudah begini ,biasanya konsep /teori maupun contoh kasus tentang kenggulan metode pembelajaran yang dibawakan pemateri sekan tidak bisa dipraktekan.
Kegiatan sekolah sebenarnya merupakan perwujudan dari Amandemen UUD 45 pasal 28 c ayat 2 berbunyi ;” setiap anak berhak mnegmbangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasrnya,berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan tehnologi ,seni dan budaya ,demi menigkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia’.
Demikian juga tugas seorang guru didalam kelas ,KBM semestinya memeliki arti dan tujuan yang luas jangkauanya tidak sekedar mentrasfer/memperkenalkan ilmupengetahuan. Ada yang mengatakan tugas guru adalah mengajar,titik !!.Ada yang mengatakan tugas mendidik itu bukan hanya tugas guru.Ada yang mengatakan penddikan itu semestinya tidak hanya diukur dengan Nem dan sejenisnya. Dsb.
Menurut Vygotsky dalam Tool of the mind ;Vygotskian approach to early childhood education.(1996) mengatakan bahwa pertumbuhan aspek kognitif anak dipengaruh oleh :1.adanya tantangan tantangan baru dalam belajar 2. Adanya bantuan dan penganjaran dan 3. Adanya dorongan dan motivasi anak. Karena itu komunikasi dalam pembelajaran memiliki arti penting bagi awareness siswa dalam kegiatan belajarnya.Model drill ,ceramah oleh guru menyerang alam sadar atau cerebral cortex bagian paling luar dari otak manusia.Jika frekuensi dan intensitasnya berkesinambungan ,konsisten dan kontinyu maka alam sadar ini akan meneruskanke alam abwah sadar atau “Bangsal Ganglia’ini yang disebut hapal diluar kepala.Tujuan efek komunkasi pengajaran alam bawah sadar ini bukan hanya siswa hapal semua “teori “ yang diajarkan namun semestinya siswa diharapkan faham terhadap teori yang diajarkan .
Untuk menembus alam bawah sadar siswa adalah kemampuan guru memposisikan diri dan ilmu yang diajarkan ,strategi positioning menentukan aspek komunikasi.
Pertama membangun alam bawah sadar siswa melalui bahasa yang dimiliki dan biasa digunakan siswa sehari –hari. Karena pada dasarnya manusia mulai belajar bahasa tanpa bimbingan dan alat bantu. Mereka menguasai bahasa dari lingkungan sekitarnya.Anak cerdas adalah yang mampu mengekspresikan kemampuan melalui bahasa yang dikuasainya secara runtut.Guru tidak dapat menggunakan bahasa Indonesia secara merta sebagai bahasa pengantar jika memang siswa didaerah belum mengenal secara baik baasa Indonesia. Kegiatan belajar mengajar ,KBM yang diperlukan tidak dapat disamaratakan untuk setiap individu. Meskipun demikian tetap diperlukan komunikasi intens dan rutin guna ‘jalan pintas ‘menuju alam bawah sadar.
Kedua,membentuk asosiasi materi/mata pelajaran dibenak siswa.Mengingat siswa cepat menguasai mengunakan system symbol. Karena itu guru dituntut mengenalkan symbol sebagai asosiasi dari setiap materi pelajaran yang diajarkan.asosiasi mempermudah siswa mengingat symbol maupun materi pelajaran lengkap dengan cara penggunaannya. Kecakapan guru dalam menciptkan Asosiasi dibenak siswa adalah kecakapan guru dalam komunikasi bawah sadar siswa. Kemampuan menunjukan relevansi ilmu dengan dunia nyata siswa,kemempuan membangun imajinasi dan fantasi siswa serta membuat siswa menemukan tantangan misteri ‘key word “ yang diciptakan guru adalah ketramilan guru dalam komunikasi pengajaran !.
Ketiga ,setelah terbentuk asosiasi dialam bawah sadar diperlukan tindakan agar ilmu masuk pada “attitude” siswa.Sikap positif siswa biasanya dibangun dari “rasa suka dan percaya ‘ kepada gurunya. Jika ini terbentuk ,maka siswa dengan mudah menghormati,mentaati (gugu) dan meneladani sikap gurunya.Sehingga siswa memiliki motivasi belajar berprestasi. Motivasi berprestasi dalam belajar ini harus menjadi eventual atau ultimate goal dari kegiatan belajar mengajar. Maka efektifitas komunikasi alam bawah sadar siswa dalam pembelajaran dapat diukur dari sekedar target kurikulum menjadi target seangat belajr siswa yang diperoleh yakni mengenali kergaman daya serap siswa dari “bahasa” yang digunakan,kemampuan mengubah attitude hingga motivasi berprestasi siswa dalam belajar.
Adapun indikatornya sebagai berikut:
1. Siswa dapat menampilkan /mendemonstraskan secara utuh pemahaman akademik mereka.
2. Siswa memiliki rasa ingin tahu dan mengembangkan ilmu yang telah dikuasainya denagan berbagai ragan media termasuk ICT.
3. Siswa dapat mengaitkan relevansi ilmu yang dipelajari denagan kondisi real yang dihadapinya.
4. Siswa memiliki kecakapan berikir kreatif dan kritis.
5. Siswa memiliki tanggung jawab atas kewajiban dan tugas perkembangannya.
6. Anak dapat bekerja sama dengan teman sebaya dan lingkungan sekitar.
7. Anak dapat meng ‘Evaluasi “ kinerjanya sendiri.
Sudahkah anda gunakan komunkasi alam bawah sadar untuk siswa ?
OKe Kank,lembaga kami belum mendukung lho karana sikon (saspras,sdm,Lingkungan Belajar)
BalasHapus