Indikator Kompetensi Kepribadian Guru: Mencetak Siswa dari “Nol” Hingga Berprestasi
‘Saya
beruntung dibimbing seorang guru yang membuat saya dapat meraih juara pada
kompetisi ini..?’’. Begitulah kesan seorang siswa terhadap guru pembina
nya, yang telah mengantarkan siswa tersebut dari bukan siapa siapa menjadi
juara, istilah kerennya “from zero to
hero”.Lantas atribut apa saja yang dimiliki guru tersebut..?, berikut
catatannya:
1. Siswa termotivasi jika dekat dengan mimpi atau cita citanya.
Jadilah guru
yang dapat membangkitkan motivasi siswa dengan mengenali mimpi siswa
bersangkutan selanjutnya ajaklah dan bimbing untuk mewujudkannya. Dengan
demikian siswa akan bersemangat untuk
berprestasi dikarenakan merasa mendapat dukungan dari gurunya.
2. Siswa memiliki kebutuhan untuk mendapatkan
dukungan kongkrit dari mimpinya.
Jadilah guru
yang dapat memberikan support kepada siswa untuk pencapaian terbaiknya, dorong
siswa untuk bersungguh sungguh meraih ketetapan hati pada pilihan kegiatannya
dan berikan dukungan secara fisik ,
moral serta spiritual. Jadilah
pendudkung pertama dari kesungguhan menjalani minatnya.
3. Siswa senang jika guru juga menjadi sahabatnya.
Bisa
dibayangkan jika siswa tersebut tidak terlau mengambil jarak dengan gurunya
dalam batas batas kewajaran, dapat dipastikan siswa tersebut dapat menjadikan
gurunya sebagai mitra bicara yang menyenangkan dapat dijadikan ajang curhat,
sebagai pengganti orang tua disekolah, guru dapat memberikan solusi dan tentu
saja lebih mudah mengarahkan siswa untuk menuju kerah yang lebih baik.
4. Siswa bangga dengan guru yang jujur dan
terbuka.
Jangan
berpikir dengan bahwa “Jaim” (jaga
Image) dan mengambil jarak dengan siswa
akan membuat siswa menghargai anda sebagai guru, justru sebaliknya mereka sakit
hati dan tidak lagi respek. Maka jadilah guru yang dapat memberikan keteladan
melalui kejujuran dan tampil apa adanya, karena siswa saat ini adalah generasi
cerdas yang tidak begitu saja mau diperlakukan tidak jujur (terlebih oleh
gurunya).
5. Siswa menghargai guru yang menghargainya
Ibarat suara gema
dalam sebuah goa, demikian juga perlakuan guru kepada siswanya berimbas
pada bagaimana siswa tersebut menghargai gurunya. Tunjukkan rasa hormat anda
terhadap siswa dengan memberi salam ,
mengakui idenya menghargai pendapatnya dan mengerti persaannya. Bukankah
Rosulullah bersabda : “Hargai anakmu dan kemudian didiklah dengan akhlak yang
baik”. (al hadis)
6. Siswa menyukai guru yang tidak terlalu kaku
pada aturan.
Walaupun
kedisiplinan harus ditegakan namun dalam pembelajaran memerlukan fleksibilitas
dikarenakan tidak anak yang berniat melanggar sebuah aturan tanpa sebuah alasan. Ambil contoh sanksi memang harus diberikan kepada siswa yang terlambat , namun
bagi siswa yang baru pertama kali terlambat
perlu ditanyakan alasan mengapa dia terlambat, bagaimana jika dia
terlambat tersebut karena menolong anak yang mengalami kecelakaan dan anak
tersebut adalah anak anda..?
7. Siswa suka diajak berunding terutama untuk tugas
tugas yang harus dilaksanakannya.
Hubungan
yang harmonis antara siswa dan gurunya adalah melibatkan kedua belah pihak
sehingga siswa benar benar dapat menikmati proses pembelajarannya. Sehingga
tidak terdengar lagi keluhan peserta didik dan keluarganya disebabkan tugas
yang menumpuk dari guru diluar batas kemampuan siswa mengerjakannya.
Masih banyak
siswa yang menghargai gurunya, bahkan tidak jarang saat mereka sukses setelah
lulus dari sekolah tersebut mereka tetap
ingat gurunya bahkan berjanji untuk membalas semua kebaikan hati gurunya ,
bagaimana dengan anda..?
Komentar
Posting Komentar