Best Practices :MBS di Jawa Timur Kartu Pelajar “Cerdas”.SDN Rungkut Kidul 2 Surabaya
Saya merasakan respon positif dan berbagai “signal” saat
melaksanakan Syuting Ragam Pendidikan Produksi UPT Tekomdik DInas Pendidikan Provinsi Jatim bersama TVRI
di SDN Rungkut Kidul 2 Surabaya dikarenakan setiap siswa menggunakan kartu pelajar yang dikalungkan
dileher. Dalam perencanaan kegiatan aktivitas sekolah, Bapak Suhadi MPd Kepala
SDN Rungkut Kidul 2 Surabaya memiliki
ide sederhana yakni bagaimana mengajak siswa siswi disekolah bersangkutan untuk
memiliki karakter disiplin. Menurut pandangan beliau disiplin adalah kunci
keberhasilan. Pada saat yang bersamaan memikirkan cara sederhana untuk
membangun prestasi dan akhlak mulia dikalangan peserta didik. Oleh karena
itulah tercetus memanfaatkan kartu pelajar sebagai kartu indikator perilaku disiplin sekaligus ,apresiasi atas
prestasi yang diraih siswa. Bagaimana cara optimalisasi kartu pelajar cerdas
ini..? Berikut langkahnya:
Pertama Membangun
Mind Set
Perubahan mind set
harus dimulai dari pendidik dan tenaga kependidikan,meskipun untuk perubahan
secara radikal tidak dapat dilakukan secara mendadak dikarenakan seringkali
dianggap tidak logis. Oleh karena itu Pak Suhadi memulai dengan pendekatan
pribadi kepada para staff disekolah itu saat hari hari pertama saat ditugaskan. Setelah mendapat komitmen untuk
membangun kedisiplinan sebagai pilar
utama membangun karakter siswa dan brand identity sekolah barulah
Kartu Pelajar Pintar diluncurkan dan disosialisasikan kepada peserta
didik dan walimurid. Dengan memberikan keyakinan kepada stake holder akan
membawa dampak positif bagi kepentingan terbaik siswa maka budaya reseptif dan
adatif dapat dikembangkan menjadi budaya disekolah tersebut.
Kedua Iklim Kompetisi
Positif
Agar supaya pemanfaatan kartu pelajar cerdas itu berkesinambungan,membutuhkan wadah
berbagai kegiatan bagi peserta didik agar energi positif yang dimiliki dapat terakomodasi.
Salah satu contohnya adalah UN hasil tertinggi di kecamatan rungkut dan diperhitungkan ditingkat kota Surabaya
,optimalisasi dari kartu pelajar adalah setiap prestasi akademis yang diraih
siswa mendapatkan tanda plong sebalah kanan pada kartu pelajar yang
dimilikinya sehingga dapat mendorong
need of achievement yang dimiliki siswa
hal tersebut juga berlaku pada pencapaian kegiatan non akademis.Demikian
juga dengan pelanggaran siswa akan mendapatkan plong pelanggaran pada kartunya.
Sebagaimana yang disampaikan Della Aulia Arrinda Riskha siswa SDN Rungkut Kidul 2
,dapat mengontrol perilaku dirinya
disekolah dan jika mendaptkan plong pelanggran akan memperbaiki perilaku agar
lebih baik sehingga dapat merih prestasi .
Ketiga Dukungan Orang Tua -Wali Murid .
Keberhasilan sebuah program kegiatan sekolah tidak dapat
terlepaskan dari motivasi dan support dari orang tua /walimurid dan masyarakat.
Salah satu contohnya program ecoprenuer disekolah itu program ekonomi produktif
berbasis lingkungan sekolah salah satunya mengolah kembali sampah kering menjadi kreasi seni yang
pembinaannya dilakukan langsung oleh walimurid sebagai tutor para peserta
didik. Program ini dapat merangsang daya inovasi dan kreatifitas peserta didik
disampig mengajarkankemandirian dan kewirauasaan sekaligus mencetak karakter
peduli lingkungan .
Suggestion
“ Sederhanalah jangan dibuat rumit dan sulit ,karena dengan cara
yang sederhana bisa kita dapatkan prestasi yang luar biasa sekaligus dapat
menyelesaikan kompleksitas dari suatu permasalahan”. Kank Hari Santoso ,Best
Practices Education East Java Consultant
Komentar
Posting Komentar