KEHUMASAN SEKOLAH:PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ADALAH SOFTWARE SEKOLAH

BANYAK kegiatan pembelajaran yang punya tujuan,harapan dan target untuk membangun kompetensi manusia seutuhnya. Tapi, itu baru dasar dari kegiatan pembelajaran karena harus ada kebijakan dan lembaga terkait  yang mendukungnya. Lembaga terkait ini komponen sesudah program unggulan  dan budaya sekolah . Mengapa?

Dalam merumuskan strategi pengembangan sekolah  shared values adalah tanggung jawab kepala sekolah kepada semua staf nya baik pendidik maupun tenaga kependidikan sampai pada tenaga pendukung sperti OB SATPAM DLL.  Sebelum menyusun Recana Kerja Sekolah, Strategy, Susunan” Kabinet Sekolah”, dan system serta kebijakan merupakan hardware SEKOLAH  . Sedangkan SDM sekolah  yang menyangkut kompetensi ,semangat melayani serta nilai nilai yyang dikembangkan  adalah software SEKOLAH .



Di era perkembangan TIK, suatu organisasi sekolah yang bagus berarti punya sistem manajemen sekolah  yang bagus, termasuk “indikator ” pencapaian. Oleh karena itu penyelenggaraan kegiatan sekolah bukan hanya jumlah kelulusan atau capaian akademik saja melainkan pelayanan secera menyeluruh .Artinya, yang diukur bukan hanya pencapaian target kelulusan atau kredibelitas laporan keuangan saja , tapi juga pelayanan pendidik  dan SDM-nya. Saya pikir , ini penting, karena harus ada pengukuran yang komprehensif seperti itu supaya sekolah  bisa sustainable dan terjaga mutu pelayanan pendidikannya . Kalau hanya diukur pencapaian target kelulusan atau kredibelitas laporan keuangan saja , aspek-aspek  pelayanan lain akan terabaikan.

Walaupun masyarakat ujung ujungnya  sering memaknai hasil pendidikan hanya pada Nilai Ujian Nasional dan  jumlah kelulusan, namun untuk membangun kompetensi terbaik dan karakter siswa    secara berkelanjutan harus ada upaya komprehensif. Pencapaian sendiri bisa dibagi pada berbagai level prestasi  menurut talenta dan kompetensi siswa.

Kepentingan terbaik bagi siswa adalah muara dari kegiatan pembelajaran harus  diatur sedemikian rupa agar SDM sekolah tahu apa yang diharapkan dari dia. Pendidik  harus menunjang pencapaian prestasi belajar akademik dan non akademik siswa-nya. Begitu juga, kepala sekolah harus dapat memfasilitasi dan mengakomodasi upaya SDMnya dalam memberikan pelayanan kepada siswa . Oleh karena itu visi  sekolah yang biasanya panjang dan lebih abstrak, tujuan atau program unggulan sekolah  lebih pendek dan konkret serta  bisa  segera diimplementasikan .

Oleh karena itu identifisikasi potensi akademik dan keberbakatan siswa dapat dialkukan sejak tahun ajaran pertama melalui pemetaan kompetensi maupun pengenalan saat menjalani proses pembelajaran,  sehingga identifikasi kompetensi keberbakatan dan akademik serta  pengukuran real time ini bisa dilakukan secara praktis. Dengan adanya “rapor “ berbasis TIK  tiap tiap pendidik dapat me record serta melaporkan kepada orang tua/wali murid  guna upaya kerja sama  mengembangkan potensi yang dimiliki siswa bersangkutan. Dengan demikian, antara siswa guru dan orang tua /walimurid bisa melihat dan mendapat informasi akan pencapaian kompetensi secara real time sekaligus merancang strategi pengembangan dan peningkatan mutu kompetensi siswa..

Hubungannya dengan pelayanan pendidikan  ? Jelas sangat erat. Bagi saya, selain lingkungan internal sekolah antara SDM sekolah dengan orang tua /walimurid , ada  stage holder  “ketiga” yang justru sangat penting. Siapa?  Masyarakat ,DUDI ,Media Massa dan Instansi Terkait karena jika pemenuhan kebutuhan pelayanan pendidik tidak sesuai standar yang ditentukan bisa berakibat fatal.

 Seperti susunan tubuh  manusia yang harus punya  pikiran, jiwa, dan fisik.  Semangat mendidik timbul dari imaginasi, budaya sekolah  merupakan jiwa, dan kebijakan  adalah fisiknya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kiat Menjadi Guru Profesional Abad 21 (Tuntutan Kurikulum 2013)

Penyebab siswa tak menghargai gurunya dan solusinya..!

PROPHET LEADERSHIP: PEJABAT AMANAH SOLUSI UMAT