Penelitian Tindakan Kelas, Bukti “Sense of Responsibility” Guru (Unconsciousness in competence pada siswa)
“ Saya jadi bingung kalau fisika diajar pak Anu sudah
ngajarnya ngomong sendiri,nggak perhatian siswa ,pokoknya ngerti nggak ngerti
harus ngerti,kalau begini terus bisa gawat ini..” seorang siswa kelas XI
mengeluh.
Penelitian Tindakan Kelas
semestinya dipergunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran secara praktis berkesinambungan agar setiap guru memiliki
kepekaan terhadap perilaku belajar setiap anak didiknya didalam kelas.
Mengingat banyak guru
kurang efektif dalam menghadapi keluhan
siswa dalam kesulitan belajarnya. Padahal keahlian seorang guru untuk mengamati,mengenali
dan mendeteksi learning signal dari siswanya yang mengatakan..”saya sudah
mengerti”. dari mata , bahasa tubuh, pertanyaan dan keluhan siswa sangat dibutuhkan.
Beberapa keluhan yang patut dikenali guru sebagai berikut:
Pertama ,bila siswa yakin bahwa dirinya tidak tahu dan tidak bisa,maka biasanya ia
akan mencari rasa aman dengan
menghindari pertanyaan guru atau resah saat guru berjalan
mendekatinya.Ini sebenar nya moment yang tepat bagi guru untuk memberikan
dorongan agar siswa berani mencoba
menjawab pertanyaan tanpa takut salah.
Bila guru gagal mendeteksi hal ini ,tidak berusaha
memperkuat dan tidak memberikan motivasi,maka siswa akan tetap dalam ketidak
tahuan dan ketidak berdayaan . Apalagi jika siswa merasa tidak man bersama guru
bersangkutan.Maka kesempatan untuk dapat memberikan pelayanan pendidikan secara
individual.
Jadi adalah merupakan tanggung jawab guru untuk mendeteksi
sinyal sinyal unconscious in competence dari siswa . Untuk selanjutnya memberikan
motivasi dan dorongan kepada siswa untuk berani mencoba tanpa takut salah.
Kedua ,kebanyakan siswa yang tahu dirinya tidak tahu memutuskan
untuk diam ,lantaran takut menjadi salah
jika bertanya.mereka tidak berani secara eksplisit mengacungkan jari dan
bertanya ,”maaf bu saya tidak mengerti mohon dijelaskan lagi.’.walaupun dalam
hati mereka sudah mengatakan begitu.Namun mulut mereka enggan mengatakannya.
Maka ,jika guru menunggu
siswa untuk mengatakan secara eksplisit ,kebanyakan hal itu tidak
terjadi.Tanggung jawab guru adalah mengenali sinyal conscious in competence
dari kegeliahan dan perubahan sikap dalam kegiatan pembelajaran. Jika guru
sanggup mendeteksi snyal ini dapat dipastikan kesulitan belajar siswa didalam
kelas dapa terdeteksi.
Namun anehnya masih banyak guru yang terjebak tidak
memperhatikan proses daya serap siswa dan lebih memilih mengejar target
kurikulum . Sehingga kompetensi siswa taruhannya.Akibatnya berapa banyak waktu
tenaga dan biaya yang terbuang percuma tanpa peningkatan mutu proses
pembelajaran yang berarti. Banyak guru yang tidak menyadari hal inisetelah
berpengalaman mengajar bertahun tahun.
Ini beberapa tip meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas.
1.Berhenti Menerangkan .
Siswa menunggu guru mengajukan pertanyaan kepada nya atas
ketidak mengertian.Bila anda menerima sinyal itu BERHENTILAH menerangkan segala macam teori yang anda
anggap penting sekalipun. Ajukan pertayaan
..”ayo Adi nampaknya kamu ingin bertanya,ibu akan lanjutkan materinya
setelah ibu menjawab pertanyaanmu”.Bila anda gagal mengenali sinyal ini
,menerangkan teori sampai berbusa busa hanya akan menambah kebingungan siswa.
2.Jangan Pesimis
Bila melihat siswa anda menerawang dengan tatapan kosong
keluar kelas atau seakan akan tidak memperhatikan,janganlah panic,Jangan
beranggapan bahwa siswa tidak tertarik dan tidak memperhatikan anda. berpiikrlah
bahwa siswa anda sedang merancang untuk beradu argument dengan anda sebagai
guru atau sedang mempersiapkan pertanyaan, Berhentilah menerangkan bantulah
siswa untuk kembali fokus pada materi yang dipelajari.
3. Berikan kesempatan siswa untuk feed back
Paling sering adalah ketika siswa ngobrol dengan temannya
saat anda menerangkan. Ini pertanda anda harus segera mendekati mereka untuk
meminta feedback atas materi yang anda sajikan. Cara yang paling tepat adalah
mengajukan pertanyaan agar siswa menghargai pertemuan kelas dan sekaligus
mengembalikan proses kegiatan belajar dalam kelas.Jika anda gagal menangkap
sinyal ini dan membiarkan siswa ribut sendiri dapat dipastikan pertemuan kelas
tidak efektif.
“PTK semestinya dapat meningkatkan kemampuan cepat tanggap
terhadap persoalan siswa didalam kelas sekaligus menyempurnakan atau
meningkatkan proses dan praktek pembelajaran bermutu..lantaran pembelajaran
dikelas bersifat instruksional maka
harus di evaluasi efektivitasnya”.
Komentar
Posting Komentar